Selasa, 26 Juli 2016

Cara Hentikan Mobil saat Rem Blong

Cara Hentikan Mobil saat Rem Blong

Rendra SaputraRabu, 13 April 2016, 09:36 WIB

VIVA.co.id – Beberapa persoalan yang kerap menimbulkan kecelakaan lalu lintas adalah rem blong dan rem macet. Jika kasus demikian terjadi, umumnya pengemudi panik dan membuat laju kendali kendaraan menjadi tak terkontrol.

Kasus rem blong serta rem macet sama-sama berbahaya. Bahkan rem yang macet (menjepit terus) dapat memengaruhi arah setir (kemudi). Rem yang macet dapat mengakibatkan kemudi tertarik ke kiri atau ke kanan karena roda terkunci.

Bila mendapati kerusakan rem dalam kondisi kendaraan sedang melaju, yang pertama harus dilakukan adalah menghentikan laju kendaraan. Masalahnya, adakah cara lain yang dapat digunakan untuk menghentikan kendaraan tanpa menginjak pedal rem?

Jawabannya ada. Untuk kondisi seperti ini Anda dapat menghentikan laju kendaraan dengan menggunakan rem tangan. Tentu saja rem tangan ini baru dapat dioperasikan saat kecepatan kendaraan sudah sangat rendah, di bawah 10 km per jam.

Untuk itu, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum mengoperasikan rem tangan. Berikut seperti dilansir AstraWorld, Rabu, 13 April 2016:

Alasan Mengapa Tidak Semua Motor Baru Pakai Ban Tubeless

1. Turunkan kecepatan kendaraan dengan memindahkan gigi perseneling yang lebih rendah secara bertahap (5-4,4-3,3-2,2-1).

2. Apabila pada bahu jalan terdapat rumput, gunakan bahu jalan yang berumput tersebut untuk semakin memperlambat laju kendaraan.

3. Setelah kecepatan kendaraan sudah relatif pelan, maka lakukan pengoperasian rem tangan untuk menghentikan laju kendaraan.

Setelah kendaraan berhenti total, segera lakukan pemeriksaan komponen rem. Bila ada kerusakan, segeralah lakukan perbaikan. Menghentikan kendaraan tanpa fungsi rem seperti di atas ini relatif lebih aman ketimbang panik yang berpotensi kendaraan melaju tanpa kontrol.

Senin, 25 Juli 2016

Mengapa Alarm "Bisu" Saat Kaca Pecah

Mengapa Alarm "Bisu" Saat Kaca Pecah?

Jumat, 22 Juli 2016 | 15:33 WIB

www.bankrate.comIlustrasi pecahkan kaca mobil

Jakarta, Otomania - Kasus pembobolan kaca mobil dengan menggunakan serpihan keramik busi, dinilai menjadi cara praktis bagi pelaku kejahatan. Pasalnya, selain tidak membutuhkan banyak untuk memecahkan kaca, tindakan ini juga cenderung tidak memicu alarm untuk aktif (menyala).

Pertanyaanya kenapa alarm tidak bekerja saat terjadi pembobolan? Menjawab hal ini, Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDD), mengatakan, bahwa kualitas alarm yang terpasang pada masing-masing berbeda.

"Kalau bicara mobil standar pabrikan yang kelas menegah ke bawah biasanya alarm tidak dilengkapi dengan sensor getar, hanya pada saat membuka pintu saja baru bermain (aktif)," ucap Jusri kepadaOtomania, Kamis (21/7/2016).

Alarm yang tidak dilengkapi dengan sensor getar, saat terjadi vibrasi tidak akan merespons. Namun ada juga alarm yang sudah dilengkapi sensor namun justru di turunkan tingkat kepekaannya oleh pemilik karena dianggap menggangu.

"Dengar suara motor lewat saja alarm sudah bunyi, orang menggangap hal ini menggangu jadi diturunkan sensitivitasnya, padahal ini justru jadi bumerang bagi dirinya sendiri," ucap Jusri.

Perlu diketahui, keramik busi atauoxide ceramic saat digunakan untuk memecahkan kaca jendela mobil sangat minim dengan suara dan getaran. Beda ketika memecahkannya dengan palu atau balik yang membutuhkan tekanan lebih keras sehingga membuat tingkat vibrasi lebih tinggi dan memicu alarm bersuara.