Rabu, 19 Oktober 2016

Daihatsu sigra menjawab impian keluarga Indonesia

Daihatsu Indonesia: Tiap 1 Menit Laku 1 Unit Sigra!

Astra Daihatsu Motor (ADM) meraup keuntungan atas suksesnya produk baru yang sekaligus jadi andalannya. Daihatsu Sigra ternyata bukan cuma menjadi tulang punggung baru, tapi juga mencetak angka penjualan fantastis.

"Sejak peluncuran perdana pada hari pertama GIIAS 2016 lalu, sampai 18 September 2016 sudah sebanyak 12.414 unit Sigra yang laku dengan dibuktikan Surat Pemesanan Kendaraan," puas Hendrayadi Lastiyoso, Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation dalam jumpa persnya (20/9).

Bahkan jika menurut perhitungan dengan menghitung hari dan jam kerja kerja selama 6 hari seminggu sejak dibukanya pemesanan Sigra Agustus lalu, ia mengklaim bahwa setidaknya setiap satu menit ada satu unit Sigra yang laku. Adapun yang paling laris adalah tipe R MT Deluxe alias tipe tertinggi dengan persentase 34 persen.

Warna biru yang jadi icon malah sepi peminat

Sementara berdasarkan warna, kembaran Toyota Calya ini paling diminati yang berkelir putih dengan nama Icy White. Dan untuk pilihan tipe transmisi yang paling diminati adalah yang manual.

"Para pengguna Daihatsu Sigra mengetahui adanya jaminan terbaik dalam perawatan berkala. Hal ini merupakan bukti keseriusan Daihatsu untuk terus meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk dan layanan yang berkualitas," tambah Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT ADM dalam kesempatan yang sama

Selasa, 18 Oktober 2016

Promo Daihatsu Banjir Bonus

Promo Daihatsu Xenia Oktober 

Banjir Bonus Sarung jok, karpet dasar, cover mobil, kunci stir, anti karat.*

Ini Rahasia Kabin Great New Xenia Lebih Senyap

Kamis, 13 Agustus 2015 | 07:41 WIB

      

Jakarta, KompasOtomotif – Salah satu dari tiga kata kunci perubahan utama Great New Xenia adalah kenyamanan penumpang. Pradipto Sugondo, R&D Executive Officer Astra Daihatsu Motor (ADM) menjelaskan faktor utama penunjang hal itu adalah peningkatan resistensi bising di kabin.

Platform Xenia dengan sistem gerak roda belakang masih jadi andalan. Namun bila dibanding model di kelas MPV bawah lain dengan penggerak roda depan, Xenia memiliki propeller shaft lebih panjang untuk menyalurkan torsi dari mesin ke kedua roda belakang.

Pradipto menguraikan, perubahan besar dilakukan pada sudut kemiringan propeller shaft yang kini dirancang kini menjadi 0 derajat atau seperti garis lurus. “Hal ini akan sangat signifikan mengurangi getaran yang ditimbukan perputaran roda. Jadi bunyi noise yang merambat ke bodi itu bisa ditekan,” katanya.

Bukan hanya itu, terdapat reinforcement(penguatan) pada bagian sasis dan plat bagian bawah. Hasilnya, bodi Great New Xenia menjadi lebih kaku dan tidak mudah berpuntir. Karena perubahan pada struktur bodi, suspensi juga disesuaikan, perbaikan ini memengaruhi pengendalian dan mengurangi suara bising.

Toyota Grand New Avanza menggunakan mesin berteknologi dual VVT-i yang diklaim lebih irit bahan bakar serta ramah lingkungan.

Mesin

Great New Xenia menggunakan mesin 1.3L baru berteknologi dual VVT-i (Variable Valve Timing with Intelligence) denganroller rocker arm, blok silinder alumunium dan drive by wireI. Keunggulannya bukan hanya diklaim lebih irit dibanding mesin 1.3L lama tapi juga minim getaran jadi suara bising yang dihasilkan lebih rendah.

Meski mesin lebih kalem, pada sekat antara ruang mesin dan kabin (firewall) dilapisi peredam lebih tebal, tentu hal ini menambah kesenyapan kabin. Selain itu saluran hisap juga didesain tidak berisik

Fitur unik Daihatsu Sigra

Test Drive Daihatsu Sigra 1.2 R Deluxe: Ada Fitur Unik

Wahyu Hariantono | 18-Aug-2016

SERPONG (DP) – Atas undangan dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Dapurpacu.com berkesempatan menjajal produk terbaru Daihatsu Sigra yang menjadi pemain anyar di segmen MPV LCGC. Hadirnya Sigra menjadi lawan setimpal Datsun GO+ Panca.

Digelar hari Selasa (16/8) lalu, media test drive Sigra mengambil rute dari BSD City, Tangerang, menuju Sentul Selatan, Bogor, kemudian kembali lagi ke BSD City. Rute ini ditujukan untuk membuktikan ketangguhan dan kenyamanan MPV 7-penumpang tersebut.

10 unit Sigra tipe R Deluxe bermesin 1.200 cc disediakan, saya pun memilih duduk di kursi penumpang untuk mengawali perjalanan. Kesan pertama, adalah posisi duduk yang cukup tinggi dengan ruang kaki lega meski kursi belum dimundurkan untuk mendapat ruang lebih lapang.

Jadi Bagian Penumpang

Di awal perjalanan, kami dan tiga rekan lainnya mendapat giliran mencoba Sigra bertransmisi manual 5-percepatan. Tidak lama setelah start, langsung masuk ke jalan tol BSD, memungkinkan rombongan melaju dalam kecepatan tinggi.

Dari kursi penumpang bisa dirasakan kalau Sigra cukup stabil saat dipacu melebihi 80 km/jam. Sementara respon mesin dengan transmisi manualnya, rekan Octavianus Hariawan yang berada di balik kemudi mengatakan, “torsinya paling oke di gigi 1 dan 2, sisanya cuma melanjutkan momentum tenaga mesin.”

Duduk di kursi depan pun mendapat sedikit keistimewaan untuk mobil sekelas LCGC, yakni dengan adanya arm rest di antara kedua kursi, namun memakainya harus bergantian antara penumpang dan pengemudi karena bentuknya kecil.

Setelah pemberhentian pertama untuk makan siang di Sentul City, saya pindah duduk ke kursi baris kedua. Sekali lagi, di sini penumpang dimanjakan oleh ruang kaki lega, terlebih karena kursi baris kedua juga masih bisa dimundurkan posisinya.

Fitur Unik Pertama Daihatsu

Duduk di baris kedua, penumpang juga bisa menikmati penyejuk udara melalui fitur unik air circulator, yang walaupun hanya mengalirkan angin dari luar mobil tapi juga menghembuskan udara yang cukup dingin seperti AC double blower. Fitur air circulator ini juga yang pertama kali di dunia diterapkan oleh Daihatsu.

Saat duduk di baris kedua juga, perjalanan mulai menjumpai permukaan jalan yang bergelombang dan menanjak. Redaman suspensi ketika melintas jalan rusak masih terbilang nyaman, sementara ketika menanjak menuju Taman Wisata Alam Gunung Pancar, transmisi gigi 1 dan 2 paling ideal digunakan.

Sementara untuk kursi baris ketiga, memang bisa mengakomodasi penumpang dewasa, namun ketika saya menanyakan rekan Aditya Oka yang mencoba baris ketiga, dikatakan bahwa ruang kaki sangat terbatas. Bahkan saat baris kedua dimajukan, kaki masih ‘mentok’.

Posisi Pengendara

Perjalanan kembali ke BSD dari Sentul menjadi kesempatan kami berada di balik kemudi, namun kali ini berpindah ke Sigra R Deluxe transmisi otomatis. Posisi duduk yang tinggi lebih memberi rasa percaya diri di balik kemudi, mengingat dimensi mobil kecil.

Untuk transmisi otomatis 4-percepatan, ditambah pedal akselerator model throttle-by-wire, membuat respon mesin untuk akselerasi agak tertunda sepersekian detik. Pun begitu saat diajak menanjak, di mana pedal harus diinjak cukup dalam demi meraih torsi optimal, serta memicu transmisi berpindah ke gigi lebih rendah.

Respon serupa masih terasa saat melaju di jalan tol, jika merasa tidak nyaman menginjak gas dalam-dalam, tuas transmisi bisa dipindahkan dari D ke posisi 3 atau 2 untuk akselerasi optimal. Menurut kami, hal ini bisa dimaklumi mengingat Sigra memang dirancang sebagai mobil perkotaan.

Beruntung, hujan deras sempat turun di tengah perjalanan kembali, memberi kesempatan untuk menguji tingkat peredaman kabin Sigra. Rupanya konstruksi Sigra cukup baik, saat melaju hingga 80 kpj di tengah hujan, hanya suara terpaan hujan dari kaca depan, sementara dari atap nyaris tidak terdengar.

Dengan beberapa keunggulan yang dimilikinya dibanding Datsun GO+ Panca, Sigra yang menjadi ‘magnet’ kuat Daihatsu di GIIAS 2016 tentunya menjadi pilihan menarik baru bagi para keluarga muda, yang menginginkan mobil berkapasitas 7-penumpang dengan harga terjangkau.

Kualitas produksi dan jaringan penjualan serta purna jual Daihatsu yang luas di Indonesia juga menjadi nilai lebih memiliki Sigra, dijual dengan harga OTR mulai Rp 106,6 juta sampai dengan Rp 147,35 juta.[dp/Whr]





Daihatsu Sigra Manual lebih laris

2 Bulan Dijual, Daihatsu Sigra Manual Lebih Laris

Wahyu Hariantono | 20-Sep-2016

JAKARTA (DP) – Daihatsu Sigra sudah dua bulan terakhir beredar di Indonesia, sebagai pemain baru di segmen LCGC MPV. Selama periode itu, Sigra bertransmisi manual ternyata lebih diminati masyarakat.

Sebanyak 12.414 unit telah terjual, varian Sigra R MT Deluxe menjadi yang terlaris, dengan persentase sebesar 34%. Untuk perbandingan antara manual dan otomatis, 86% konsumen lebih memilih manual.

Menurut Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra, dominannya pembelian Sigra  manual lebih disebabkan oleh tradisi masyarakat Indonesia yang masih terlalu awam dengan transmisi otomatis.

“Kami melihat kebiasaan orang Indonesia memakai mobil umumnya manual, kecuali brand-brand premium. Mereka yang biasa hidup di luar negeri memakai mobil otomatis, mereka balik ke Indonesia mau pakai mobil otomatis,” kata Amelia.

“Kenapa? Karena orang Indonesia itu takut kalau pakai otomatis dalam pikirannya itu kalau mogok tidak bisa ditarik atau didorong. Takut kalau ganti mahal. Di Indonesia mungkin karena perbedaan budaya, perbedaan pengetahuan, perbedaan lifestyle, manual yang laku.”

Soal harga memang ada selisih sekitar Rp 10 juta antara transmisi manual dan otomatis, namun Amelia mengatakan tidak begitu berpengaruh. Apalagi dengan pembelian kredit, selisih tersebut juga tidak terasa.

Di samping transmisi, data ADM juga menunjukkan Sigra warna putih (Icy White) paling disukai masyarakat, dengan persentase 34%. Sementara warna biru (Nebulla Blue Metallic) yang menjadi warna utama hanya diminati 5%. [dp/Whr]

Like this: